Happ New Year 2013 UCSI University IUKL APU-UCTI

Wisata Terbaik Penang Malaysia

PULAU Pinang atau Penang merupakan sebuah Negara Bagian Malaysia, yang terdiri dari Pulau Pinang seluas 293 kilometer persegi, dan Seberang Perairan yang terletak di pantai barat Semenanjung Malaysia seluas 760 kilometer persegi.

Pulau Penang merupakan salah satu pulau paling terkenal di Malaysia. Ini dikarenakan resor pantai yang bagus serta warisan kolonial di Georgetown, kota terbesar di pulau itu. Kedua hal ini menjadi daya tari tersendiri bagi Anda yang berencana berlibur ke Malaysia.

Tempat-tempat yang mungkin akan mengesankan Anda adalah masjid, gereja, kuil Cina dan India yang jaraknya hanya beberapa ratus meter antara satu dan lainnya. Beberapa di antara bangunan itu dibangun pada pergantian abad ini.

Di Pulau Penang ini Anda bisa melakukan banyak kegiatan wisata. Karena banyaknya kegiatan dan pemandangan yang menarik mungkin Anda akan sedikit sulit untuk memilihnya namun berikut ini adalah lima kegiatan wisata terbaik yang harus Anda lakukan di pulau yang dijuluki mutiara dari timur ini:

1. Jungle trekking dan camping
Jika Anda menginginkan petualangan yang menyenangkan saat berkunjung ke Penang, hutan cadangan di Teluk Bahang dapat menjawab keinginan Anda. Disini Anda akan merasakan tantangan jalan setapak di tengah hutan yang mendebarkan namun pemandangan pantai yanag indah di ujung perjalanan akan menghilangkan rasa lelah Anda. Tempat ini juga cocok untuk berkemah, karena angin laut bertiup tidak terlalu kencang sehingga waktu tidur di malam hari cukup tenang.

2. Berjalan kaki garden
Setelah mengunjungi tempat-tempat wisata yang penuh sesak di kota, mengunjungi Taman Botani Penang merupakan solusi tepat. Taman Botani Penang adalah taman umum yang terletak di Jalan Air Terjun (Air Terjun Road) di George Town di Pulau Penang, Malaysia. Di taman ini Anda bisa berjalan santai sambil mengambil gambar dari berbagai jenis tanaman dan pohon yang ada.

3. Melihat ikan sambil mencicipi makanan
Makan ikan Koi merupakan salah satu kegiatan utama dalam Aquarium Penang yang tidak boleh Anda lewatkan. Akuarium ini terletak di dalam Institut Penelitian Perikanan di Penang, Malaisya. Tempat ini adalah surga bagi banyak hewan air asli Malaisya. Sebuah tempat berisi 80.000 liter air dengan ikan-ikan besar yang bisa Anda lihat dengan mudah. Anda juga bisa memberi makan kura-kura namun harus mengikuti aturan ketat pemberian makan yang oleh staf akuarium. Selain itu Anda juga dapat mengunjungi kolam koi kecil di mana ikan-ikan berwarna cerah itu terlihat hilir mudik.

4. Berkeliling menggunakan becak
Sebuah cara yang aneh namun menyenangkan untuk menjelajahi keindahan Penang adalah dengan cara naik becak. Kegiatan ini banyak disukai wisatawan dan Anda tentunya akan mencoba hal ini. Rickshaw (becak) merupakan kendaraan asli dengan tiga roda yang populer di Penang. Ini adalah salah satu cara yang sehat untuk menikmati wisata kota yang indah. Para pengendara becak juga merupakan pemandu wisata yang baik karena mereka banyak mengetahui informasi tentang tempat-tempat yang bagus.

5. Berenang di Batu Feringghi
Batu Feringghi letaknya berdekatan dengan Teluk Bahang dan Tanjung Bungah. Disini Anda bisa menyelam dan berenang melalui perairan yang jernih. Selain terkenal dengan kegiatan menyelam dan berenang, Anda juga bisa menemukan banyak hotel, restoran yang menyajikan berbagai jenis makanan, dan juga toko souvenir.

Sumber

Berkunjung Ke Gedung Parlemen KL (Kuala Lumpur)


Seperti di Indonesia yang memiliki gedung parlemen sebagai sebuah keharusan dalam negara yang menganut sistem demokrasi, Malaysia juga memiliki gedung parlemen untuk tempat bekerjanya para anggota dewan yang mewakili rakyatnya. Gedung parlemen ini merupakan markas para senator di Negeri Jiran untuk membuat peraturan perundangan untuk kemaslahatan dan kebaikan masyarakat.
Gedung Parlemen Malaysia ini diresmikan pada 21 November 1963 oleh Tuanku Syed Putra dari Perlis. Bangunan parlemen ini memiliki tiga lantai dimana didalamnya diisi oleh sekitar 222 anggota dewan yang menjadi wakil rakyat setelah dipilih dalam proses demokrasi. Total luasnya mencapai 15 hektar dan biaya pembangunannya sendiri sekitar RM18 juta. Gedung parlemen ini kini menjadi simbol kebanggaan bagi seluruh rakyat Malaysia. Gedung ini berdiri tegak dan megah diatas sebuah bukit yang jaraknya tak begitu jauh dari Kuala Lumpur Lake Gardens dan juga Monumen Nasional Malaysia.

Bangunan gedungnya memiliki 3 lantai dengan berbentuk persegi panjang dan didalamnya terdiri dari dua ruang majelis nasional yakni Dewan Rakyat atau Majelis Perwakilan Rakyat dan Dewan Negara. Bangunan utamanya sendiri terdiri dari banyak lantai yang menjadi tempat berkantornya sejumlah menteri kabinet dan wakil-wakil dari kedua majelis yang tugasnya sebagai wakil rakyat. Dan dibagian atas menaranya ada teras yang berukuran cukup besar sehingga bisa digunakan untuk memandang keindahan dan kemodernan KL dari ketinggian, yang biasanya dilakukan oleh segenap anggota dewan disela-sela kesibukannya.

Yang menarik ialah bangunan gedung parlemen ini didesain untuk mampu menyerap cahaya dan panas sehingga dapat dimanfaatkan untuk energi alternatif. Sebagai gedung yang digunakan untuk berkantornya para wakil wakyat, tak heran kalau disini telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti surau atau tempat beribadahnya umat Muslim, aula perjamuan yang dapat menampung sampai 500 ramu, perpustakaan yang menyimpan banyak sekali macam buku, lounge dan kantin untuk minum dan makan. Kawasan gedung ini juga memiliki taman rusa  sehingga kalau Anda menyempatkan diri berkunjung kesini bisa sekalian melihat tingkah polah rusa-rusa tersebut yang gemas dan lucu.

Sumber

Sejarah Malaysia

Sejarah Awal

Semenanjung Malaya berkembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena berkembangnya perdagangan antara Cina dan India dan negara lainnya melalui Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berarti "Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus Sabaricus". Dari pertengahan hingga akhir milenium pertama, sebagian besar semenanjung, begitupun Nusantara berada di bawah pengaruh Sriwijaya.

Kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang dibuat pada abad 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya adalah kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada abad ke-14 di Terengganu.

Benteng A Famosa di Melaka. Bangunan itu didirikan oleh bangsa Portugis pada abad ke-15.
Terdapat banyak kerajaan Cina dan India pada abad ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil kuno yang diduga berada di sekitar Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah untuk mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola berhasil meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh besar kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.

Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan rajanya, Chandrabhanu menggunakan tempat ini sebagai basis untuk menyerang Sri Lanka pada abad ke-11, sebuah peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, masyarakat di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta hingga mereka beralih kepada Islam.

Ada beberapa laporan dari wilayah lain yang lebih tua dari Kedah—misalnya kerajaan kuno Gangga Negara, di sekitar Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia lebih jauh ke belakang. Jika itu belum cukup, sebuah puisi Tamil, Pattinapillai, dari abad ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Sebuah drama sanskerta dari abad ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan sebuah daerah yang dikenal Anda-Kataha dengan salah satu batasnya menggambarkan sebuah puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur adalah ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia saat ini.

Pada permulaan abad ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah sebuah dinasti yang didirikan oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek untuk menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari kemudian, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Kira-kira lima tahun kemudian, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.

Dia kemudian memimpin ke utara untuk mendirikan permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau untuk Sungai Ujong modern) sebelum sampai di sebuah perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau untuk Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun berkembang menjadi lokasi Melaka masa kini. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang baik dan kemudian dia mendirikan sebuah kerajaan yang disebut Melaka, kemudian dia membangun dan memperbaiki fasilitas untuk tujuan perdagangan.

Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut sebuah teori oleh Sabri Zain, Parameswara menjadi seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga ada referensi yang menunjukkan bahwa beberapa anggota kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming untuk mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia dikenal sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini disebut Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlangsung selama lebih dari satu abad, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke seluruh Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.
Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang mendirikan sebuah koloni di sana; maka berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlangsung sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) untuk merebut Melaka.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tapi sekarang dikenal dengan nama Kesultanan Johor, yang masih ada sampai sekarang. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut untuk mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan berakhir pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.

Mendaratnya Britania

Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka setelah ditandatanganinya Traktat London atau Perjanjian Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya untuk Britania, dan Indonesia untuk Belanda.[36] Pada 1826, Britania mendirikan Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang yang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya diurus di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kemudian Singapura menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, hingga 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.

Selama abad ke-19, banyak negeri Melayu berupaya untuk mendapatkan bantuan Britania untuk menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Kepentingan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu bagi para saudagar di Negeri-Negeri Selat membuat pemerintah Britania melakukan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania ditugaskan demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang disebabkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada akhirnya Perjanjian Pangkor 1874 meretas jalan untuk perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki abad ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania diangkat untuk menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung abad ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya dikuasai Siam. Negeri yang tidak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian besar abad ke-19. Sultan Abu Bakar dari Johor dan Ratu Victoria kenalan pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Abu Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.
Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan beruntunnya selama Perang Dunia II, dukungan rakyat untuk kemerdekaan tumbuh. Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang disebut Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.[38] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dibubarkan pada 1948 dan diganti oleh Federasi Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.

Selama masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya melaksanakan operasi gerilya yang dirancang untuk mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah dikenalnya, berlangsung sejak 1948 hingga 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat ditumpas masih saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakang Perang Dingin. Melawan latar belakang ini, kemerdekaan untuk Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.
Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya. Singapura masih berada di bawah kekuasaan Britania Raya pada saat itu karena letaknya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena adanya penentangan dari sebagian penduduk, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.

Tahun-tahun permulaan pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno melalui Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia, Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan diikuti dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali adanya ketidak sesuaian dengan Perjanjian Pembentukan Malaysia dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969. Filipina juga membuat pengakuan aktif terhadap Sabah dengan penyelesaian damai pada periode itu berdasarkan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni bagian timur-utara kepada Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini masih dilanjutkan hingga saat ini oleh pihak Filipina. Setelah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil bagi kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian besar orang Melayu, tetapi tidak selalu penduduk asli) dibandingkan dengan kelompok suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak saat itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.

Di antara tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia mengalami pertumbuhan ekonomi yang berarti di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad. Pada periode ini Malaysia mengalami lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama bidang komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berubah dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek paling terkemuka adalah Menara Kembar Petronas (sempat menjadi gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Jalan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.

Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tidak stabilnya politik yang disebabkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim. Terdapat pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai kepada upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang paling lama menjabat, mundur dan digantikan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang didefinisikan oleh Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Bersih 2007 sejumlah 40.000 orang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi daerah pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong kepada partai politik yang sedang berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957. Unjuk rasa lainnya dilakukan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, melakukan protes berkenaan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Jumlah peserta ditaksir antara 5.000 sampai 30.000. Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan dari tempat kejadian. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap kumpulan yang tidak berdaftar itu sebagai "ancaman bagi keamanan nasional" karena berusaha mendapatkan bantuan dan dukungan dari kelompok teroris.

Tentang Negara Malaysia

Disadur dari Wikipedia, Malaysia adalah sebuah negara federasiyang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi.Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan.

Jumlah penduduk negara ini melebihi 27 juta jiwa. Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan. Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika. Kepala negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.

Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/66/Flag_of_Malaysia.svg/125px-Flag_of_Malaysia.svg.png
Secara administratif, Malaysia memiliki 13 negara bagian (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)

  1. Johor Darul Takzim
  2. Kedah Darul Aman
  3. Kelantan Darul Naim
  4. Melaka Bandaraya Bersejarah
  5. Negeri Sembilan Darul Khusus
  6. Pahang Darul Makmur
  7. Perak Darul Ridzuan
  8. Perlis Indera Kayangan
  9. Pulau Pinang Pulau Mutiara
  10. Selangor Darul Ehsan
  11. Terengganu Darul Iman
  12. Wilayah Persekutuan
    1. Kuala Lumpur
    2. Putrajaya

Malaysia Timur

  1. Sabah Negeri Di Bawah Bayu
  2. Sarawak Bumi Kenyalang
  3. Wilayah Persekutuan
Demikian artikel singkat mengenai Negara Malaysia, semoga bermanfaat.

Sumber

Sejarah Bendera Belanda

Warna ini baru diadopsi pada 19 Februari 1937. Sebelumnya, bendera Belanda berwarna jingga tua, putih, dan biru dengan corak sembilan buah garis. Nama dan warna bendera ini terinspirasi dari warna pada lengan jubah Pangeran William of Orange (Prince van Oranje) yang memimpin perang perjuangan kemerdekaan melawan pemerintah Spanyol pada tahun 1568. Saat itu Belanda masih dijajah oleh Spanyol. Perjuangan tersebut berujung pada kemerdekaan Belanda yang diakui oleh pemerintah Spayol pada tahun 1648.

Warna jingga tua, putih, dan biru pada bendera Belanda dipakai hanya sampai tahun 1570-an. Pada awal abad ke-17, warna jingga tua diganti dengan warna merah karena dianggap tidak dapat terlihat jelas dari jarak jauh. Warna merah, putih, dan biru diumumkan secara resmi sebagai bendera negara pada tahun 1769. Bendera tersebut kemudian dilarang dalam periode yang singkat pada abad ke-19 setelah Prancis menggantikan Spanyol menjajah Belanda. Belanda kembali merdeka pada tahun 1813 dan bendera tersebut akhirnya kembali dipakai.

Menurut tradisi Kuno dan Heraldik (ilmu tentang asal usul, perkembangan, atau makna lambang), warna menyiratkan berbagai simbol. Warna bendera Belanda menggambarkan hal berikut:
  • · Merah: ketahanan, keberanian, kekuatan, dan kegagahan
  • · Putih: kedamaian dan kejujuran
  • · Biru: kewaspadaan, kejujuran dan kesetiaan, ketekunan dan keadilan
Pengenalan paling dasar dari suatu negara adalah mengenali simbol-simbol kenegaraannya, salah satunya melalui bendera. Setiap bendera memiliki keunikan tersendiri, baik melalui bentuk simbol maupun warnanya. Bendera tidak  hanya menjadi simbol, tapi memiliki makna khusus yang menarik untuk kita ketahui. Karena itulah penting bagi kita untuk mengetahui makna dibalik merah-putih-biru Belanda.

Demikian artikel mengenai Bendera Belanda semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda mengenai Bendera Belanda



Tentang Negara Belanda

Dikutip dari wikipedia, Belanda (bahasa Belanda: Koninkrijk der Nederlanden, secara harfiah berarti "Kerajaan Tanah-Tanah Rendah") adalah sebuah negara di Eropa bagian barat laut. Di sebelah timur negara ini berbatasan dengan Jerman, di sebelah selatan dengan Belgia dan di sebelah barat dengan Laut Utara.

Kata Belanda dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Portugis: Holanda -> olanda -> wolanda -> bolanda -> "Belanda".

Belanda adalah salah satu negara yang pernah menguasai Indonesia dan baru mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949, namun sekarang mengakui Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

Belanda merupakan salah satu negara yang terpadat di dunia dan kebanyakan tanahnya berada di bawah permukaan laut. Belanda juga terkenal dengan dijk (tanggul), kincir angin, terompa kayu, tulip dan sifat terbuka masyarakatnya. Sifat liberalnya menjadi sebutan masyarakat internasional. Belanda juga menjadi tempat kedudukan Mahkamah Internasional. Amsterdam merupakan ibu kota Belanda dan Den Haag pusat administrasi dan kediaman Ratu Belanda.

Belanda dibagi kepada 12 kawasan administrasi yang dinamai provinsi (provincies).
  1. Groningen
  2. Friesland/Fryslân
  3. Drenthe
  4. Overijssel
  5. Flevoland
  6. Gelderland
  7. Utrecht
  8. Noord-Holland (Holland Utara)
  9. Zuid-Holland (Holland Selatan)
  10. Zeeland
  11. Noord-Brabant (Brabant Utara)
  12. Limburg
Setiap daerah terbagi atas kota-kota (gemeenten). Ada beberapa pulau di Karibia yang berada di bawah pemerintahan Belanda: Antillen Belanda dan Aruba.

Demikian artikel singkat mengenai Belanda, pada kesempatan berikutnya akan kita bahas lagi lebih jauh tentang negara Belanda. Semoha bermanfaat.
Template by Clairvo Yance
Copyright © 2012 NIS's Blog and Blogger Themes.